Nokia Tingkatkan Level Teknologi Hardware

PRODUSEN smartphone terbesar di dunia Nokia Corp sadar daya saing produknya melemah sejak kehadiran smartphone-smartphone mutakhir yang bersistem operasi Android, dari Google Inc, atau pun iPhone OS (iOS), dari Apple Inc.

Karena itu, Nokia pun mulai berbenah. Dalam upaya untuk bangkit, Nokia bahkan berani menempuh langkah radikal, dengan mengganti Chief Executive Officer, dari Olli Pekka Kallasvuo menjadi Stephen Elop. Namun lebih dari itu, Nokia juga mulai meningkatkan level teknologi smartphone yang ditawarkannya. Di pasar smartphone global, produk- produk Nokia ditinggalkan konsumen karena Nokia lambat mengadopsi hardware berspesifikasi tinggi. Guna mengejar ketertinggalan, Nokia pun memperkenalkan smartphone baru bernama E7. Dilengkapi sistem operasi terbaru Symbian^3, E7 dibekali dengan layar sentuh berukuran 4 inci.

Karena itu, E7 pun layak disebut sebagai superphone, tidak sekadar smartphone. Nokia mengungkapkan, E7 akan dipasarkan mulai kuartal keempat (Oktober-Desember) 2010. Dengan E7, Nokia berupaya menepis tudingan miring firma riset Ovum. Sebab, Ovum menilai, Nokia adalah produsen smartphone yang paling lambat mengadopsi hardware generasi terbaru. Akibatnya, kinerja smartphone Nokia pun menjadi jauh tertinggal dari para pesaing.

"Dalam kurva kinerja, Nokia tertinggal dari para pesaing karena Nokia terlambat mengadopsi platform ARM Cortex A8 dan Snapdragon. Ketertinggalan ini adalah masalah serius karena kesenjangan antara teknologi Nokia dengan pesaing membentang semakin lebar," tutur Research Analyst Ovum Tim Renowden.

Kendati teknologi hardware pada smartphone Nokia tertinggal jauh dari para pesaing, Ovum menegaskan, konsistensi Nokia dalam menggunakan sistem operasi Symbian pada sebagian besar smartphone yang diproduksinya membuktikan bahwa Symbian adalah sistem operasi yang sangat fleksibel. Ovum mencermati, Symbian merupakan sistem operasi yang tangguh karena sistem operasi itu mampu menjalankan smartphone yang memiliki spesifikasi hardware rendah.

Sebagai perbandingan, Ovum menjelaskan, Android hanya bisa berjalan pada smartphone yang memiliki spesifikasi minimal berupa prosesor ARM11 berkecepatan 528 MHz dan RAM 256 MB. Namun, Ovum menggarisbawahi, smartphone-smartphone Nokia membuktikan bahwa Symbian bisa bekerja pada hardware berspesifikasi jauh lebih rendah daripada spesifikasi hardware Android yang paling minim sekali pun. Pada E7, Nokia juga menanam teknologi layar sentuh projected capacitive, tidak lagi resistive touch.

Di sini, Ovum mengamati, Nokia pun menjadi produsen smartphone terakhir yang mengadopsi teknologi layar sentuh projected capacitive. Ovum menegaskan, Nokia memang harus segera mengadopsi teknologi layar sentuh projected capacitive karena sebagian besar konsumen pada saat ini mendambakan smartphoneyang memiliki teknologi layar sentuh projected capacitive. Alasannya,teknologi layar sentuh projected capacitive memiliki tingkat sensitivitas lebih tinggi daripada resistive touch, sehingga layar sentuh projected capacitive menjadi lebih responsif terhadap sentuhan jemari. Dengan begitu, pengguna pun bisa mengoperasikan layar sentuh projected capacitive secara lebih intuitif dan alamiah.

Layar sentuh projected capacitive adalah layar sentuh seperti yang digunakan keluarga iPhone dari Apple.Dengan layar sentuh projected capacitive, pengguna bisa leluasa mengoperasikan layar sentuh menggunakan jemari. Sebaliknya, layar sentuh resistive touch adalah layar sentuh seperti yang digunakan smartphone layar sentuh pertama Nokia, yaitu 5800. Karena layar sentuh resistive touch kurang sensitif,pengguna harus menggunakan alat bantu,berupa stylus, saat mengoperasikan smartphone. Pada mulanya, Nokia tampak lebih memilih teknologi layar sentuh resistive touch, daripada projected capacitive,untuk menekan harga smartphone layar sentuhnya.

Terbukti, dengan teknologi resistive touch,Nokia bisa memasarkan 5800 dengan harga separuh dari harga iPhone yang paling murah sekali pun. Tetapi dengan menekan harga, Nokia memang bisa mengejar ketertinggalan dari para pesaing di pasar smartphone layar sentuh global. Firma riset Canalys Ltd mengungkapkan, Nokia memang terlambat satu tahun dibandingkan Apple dalam menawarkan smartphone layar sentuh.Namun demikian,Nokia ternyata mampu menempel ketat Apple di pasar smartphonelayar sentuh global pada 2009. (srn)

Burung Merpati Lebih Cepat dari Koneksi Internet?


YORKSHIRE - Sebuah pengujian membuktikan bahwa burung merpati pos mengantarkan informasi lebih cepat daripada proses pengunduhan data internet.

Mungkin hal ini terdengar seperti lelucon bagi beberapa orang, tapi apabila koneksi internet dari pengguna lambat, maka hal itu tentunya tidak akan terdengar lucu, seperti yang dikutip dari Pocket-Lint, Minggu (19/9/2010).

Di ladang Yorkshire, Inggris, dilakukan percobaan dengan melepaskan 10 merpati pos membawa USB disk. Merpati-merpati tersebut melakukan perjalanan menuju Skegness sejauh 120 mil selama satu setengah jam. Sementara itu, sebuah proses pengunduhan file video yang berdurasi 5 menit juga dilakukan di saat yang bersamaan. Ketika merpati-merpati tersebut sudah sampai di tujuan, proses pengunduhan file video tersebut baru mencapai 24 persen dari keseluruhan ukuran file yang sebesar 300MB!

Mungkin hal ini bukanlah percobaan ilmiah yang sebenarnya, tapi cukup membuktikan bahwa koneksi internet di beberapa daerah Inggris masih jauh di bawah standar.

Beberapa pengamat industri menyatakan bahwa beberapa daerah di Inggris belum mendapat jaringan internet. Tahun 2015 adalah deadline bagi pemerintah Inggris untuk menjamin bahwa semua wilayah di Inggris mendapat layanan jaringan internet dengan tingkat minimum 2Mbps.
(srn)

Institusi Kesehatan Mulai Adopsi e-Resep

CHICAGO - Para dokter di Amerika Serikat (AS) mulai meninggalkan pulpen dan kertas. Mereka kini memiliki cara baru untuk menuliskan resep, yaitu mengirimkan langsung ke apotik melalui perangkat elektronik.

Dilansir melalui Straits Times, Rabu (22/9/2010), data yang dimiliki departemen kesehatan AS, pemerintah telah menggelontorkan sekira USD27 miliar untuk mempercepat proses peralihan ke media digital terkait dengan riwayat kesehatan pasien.

Saat ini, menurut data Surescripts, sekira 200.000 dokter telah menggunakan resep elektronik (e-resep). Artinya, sekira satu dari tiga dokter yang ada di AS telah mengadopsi hal tersebut. Data ini naik cukup signifikan dibanding akhir tahun lalu yang hanya menyentuh sekira 156.000 dokter, atau hanya sekira 74.000 dokter di akhir 2008. Surescripts sendiri merupakan perusahaan penyedia jaringan untuk e-resep terbesar di AS.

"47 wilayah di AS telah meningkatkan kesadaran mereka dalam menggunakan e-resep tahun lalu. Di Massachusetts saja, satu di antara tiga resep telah ditulis secara elektronik. Bahkan sekira 57 persen dokter telah mengirim resep obat secara elektronik," ujar pihak Surescripts.

Ini merupakan salah satu wujud nyata dari kebijakan Presiden AS Barack Obama. Beberapa waktu lalu dirinya telah memutuskan untuk menggunakan teknologi sebagai upaya memangkas biaya sistem kesehatan dan meningkatkan kualitasnya. (srn)

SAN JOSE

SAN JOSE - Perusahaan desain prosesor grafis Nvidia berencana untuk mengembangkan chip komputer terbaru. Chip ini diharapkan dapat dipasarkan pada pertengahan tahun 2011.

Prosesor grafis yang diberi nama Kepler ini dipercaya akan menghantarkan performa yang lebih cepat. Lalu performa Kepler akan diikuti oleh generasi terbaru lainnya, yang bernama Maxwell, dalam kurun dua tahun ke depan.

"Kami berharap produksi prosesor tersebut akan dimulai tahun depan. Proses desain prosesor tersebut sedang kami percepat. Ada ratusan ahli dan teknisi yang sedang mengerjakannya," ujar CEO Nvidia Jen-Hsun Huang, seperti dikutip melalui Straits Times, Rabu (22/9/2010).

Nvidi memang selama ini dikenal sebagai produsen chip grafis dengan performa yang mumpuni. Chip besutan Nvidia sangat diminati oleh para gamer. Namun tahun depan, kemungkinan besar pamor Nvidia akan menghadapi tekanan kuat dari Intel. Pasalnya, Intel pun sedang mempersiapkan microchip terbaru yang merupakan kombinasi antara prosesor core tradisional dan grafis.

Selain tekanan dari Intel, Nvidia juga dipastikan akan mendapat tekanan dari para investor seiring dengan adanya kabar jika bisnis microchip telah mengalami penurunan pada kuarta ketiga tahun ini hingga mencapai USD1 miliar. Hal ini dikarenakan semakin melemahnya kebutuhan konsumen terhadap PC.

Akhirnya, untuk mempertahankan perusahaan, Nvidia dikabarkan merambah ke bisnis ponsel dengan mengombinasikan prosesor yang mengonsumsi energi rendah milik ARM Holdings dengan prosesor grafis miliknya. Chip baru untuk ponsel itu akan dinama Tegra, sama dengan nama perangkat ponsel dan tablet yang akan dikembangkan Nvidia. (srn)

Pegatron Siap Produksi Tablet untuk HTC